Wabah virus corona (Covid-19) menyerang sebuah tambang utama di Papua Nugini, yang letaknya di daerah terpencil dekat perbatasan dengan Indonesia. Tambang emas dan tembaga itu tutup.
Tambang bernama Ok Tedi ini langsung memutuskan tutup 14 hari, setelah ditemukan 7 kasus karyawan terinfeksi virus corona. Terletak di dataran tinggi Papua Nugini, tambang ini mempekerjakan ribuan pegawai, dan menyumbang sekitar 7% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.
Virus yang mulai menyebar tersebut, diduga dibawa oleh seorang pekerja yang baru berkunjung dari ibu kota Port Moresby, yang saat ini sedang memberlakukan lockdown.
“Pegawai itu bekerja di operasi tambang kami, dan berpergian ke tempat kerja dengan bus. Sepertinya akan banyak orang yang terinfeksi. Ini bisa meningkatkan risiko penularan ke pekerja kami,” demikian pernyataan Ok Tedi, dilansir dari AFP, Kamis (6/8/2020).
Dalam 14 hari penutupan, perusahaan tersebut akan melakukan pelacakan kontak orang yang terinfeksi, melakukan isolasi, dan pengetesan virus.
Tambang ini mulai beroperasi pada 1984 dan vital peranannya terhadap ekonomi negara tersebut, khususnya sebagai penyumbang pajak ke pemerintah. Data pada 2018, sektor ekstraktif menyumbang 89% kepada total ekspor Papua Nugini.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200806124822-4-177866/pegawai-kena-corona-tambang-emas-besar-papua-nugini-tutup